widgets

Rabu, 07 Mei 2014

DIGAWE KANGGO GAWE


DIGAWE KANGGO GAWE
Oleh : AL

Ana mangsa ana wektune
Fadilah kang dikarep banjur ora keadep
Impi sejatine namung impi
Nalika pikir ati lakumu isih ora kepanggih

UNTUKMU AKHWAT


UNTUKMU AKHWAT
Oleh : AL
Anggun indah pesonamu akhwat
Tiada tampak darimu satu aurat
Kemuliaanmu tiada terhujat
Mahakarya Tuhan nyata terbuat
Nyata sempurna dirimu akhwat

LUGU KATA HATIKU


LUGU KATA HATIKU
Oleh : AL J
Matahari berganti bulan
Langit biru telah menghitam gelap kelam
Lukisan wajah kian terbayang

Kamis, 28 November 2013

PERCAKAPAN TENTANG KEHIDUPAN SEKOLAH

.  
   PERCAKAPAN TENTANG KEHIDUPAN SEKOLAH



 
اَلمُدَرِّسُ   : أَيْنَ التَّلاَمِيْذَ؟
يُوْنُسُ    : التَّلاَمِيْذُ فِي الفَصْلِ
اَلمُدَرِّسُ   : أَيْنَ الْمَقْصَفَ؟
يُوْنُسُ    : اَلْمَقْصَفُ وَرَاءَ الْمَدْرَسَةِ
اَلمُدَرِّسُ   : شُكْـرًا
يُوْنُسُ    : عَفْوً
اَلمُدَرِّسُ   : يَا يُوْنُسُ مَا هذَا؟
يُوْنُسُ    : هذَا مَعْمَلٌ
اَلمُدَرِّسُ   : وَمَا هذِهِ؟
يُوْنُسُ    : هذِهِ مَكْتَبَةٌ
اَلمُدَرِّسُ   : أَيْنَ المَعْمَلَ؟
يُوْنُسُ    : اَلْمَعْمَلُ أَمَامَ الْمَسْجِدِ

CINTA MENURUT ISLAM


CINTA MENURUT ISLAM


(Yang ngaku muslim jangan lupa jempolnya ya sob)

1. CINTA MAWADDAH

adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan “nggemesi”. Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.

HIKMAH TIDAK PUNYA PACAR


HIKMAH TIDAK PUNYA PACAR 


1. Tidak punya pacar saja bisa zina mata, apalagi pacaran ?
2. Tidak pacaran saja bisa zina suara, apalagi pacaran ?
3. Tidak pacaran saja bisa zina hati, apalagi pacaran ?
4. Pacaran bisa zina mata, zina fikiran, zina suara, zina hati bahkan zina fisik.

KISAH JIN IFRIT YANG HANCUR OLEH AYAT KURSI


KISAH JIN IFRIT YANG HANCUR OLEH AYAT KURSI


Ayat kursi memiliki banyak fadilah atau keutamaan. Salah satunya adalah bisa untuk menaklukkan makhluk halus. Hal ini seperti yang dilakukan oleh Saudagar kaya raya bernama Ka'ab yang membunuh Jin Ifrit dengan bacaan Ayat Kursi.

Imam Ghazali menerangkan dalam kitabnya, Khawasul Qur’an: bahwa ibnu Kutaibah meriwayat-kan suatu peristiwa yang terjadi dinegeri Basrah.

Pada Suatu hari, seorang pedagang bernama Ka'ab melakukan perjalanan ke negeri Basrah.