widgets

Minggu, 24 November 2013

CITRAAN PUISI



 “ASA”
Karya : Afin Layla Sofiana

Di suatu malam yang hening (Taktil)
Aku termenung (Pikiran)
Terpaku
Membisu
Membayangkan wajahmu (Imajinasi)
Hatiku gundah (Taktil)
Gelisah (Taktil)

Pikiran entah kemana (Pikiran)
Tak terasa air mata ini menetes (Visual)
Karena ada bayangan (Visual)
Bayangan dirimu yang slalu ku sayang (Visual, Taktil)
Yang membuat hatiku tersenyum senang (Taktil)
Tetapi sekarang…
Senyum itu telah hilang (Visual)
Hanya ada duka yang mendalam (Taktil)
Ya Allah Ya Rabbi…
Kembalikan ! (Pikiran)
Kembalikanlah dia ! (Pikiran)
Aku rindu akan kasih sayangnya (Taktil)        
Aku haus akan ilmunya (Taktil)
Dan…
Aku ingin melihat canda tawanya (Imajinasi, Visual)
Dulu…
Kau gendong tubuh ini (Vusual)
Kau dendangkan nyanyian hati (Auditif)
Tutur katamu, (Pikiran)
Kasih sayang dirimu, (Taktil)
Kan selalu terekam (Pikiran)
Terekam dalam memori lubuk hati (Pikiran)
Oh ayahku…
Aku kan slalu menyayangimu (Taktil)
Hingga akhir hayat hidupku
Tunggu aku di surga cintamu (Pikiran)
Oh ayah…
I love you…


HASIL PROSA PUISI “ASA”

       Puisi yang berjudul “ASA” menceritakan seorang anak yang sangat merindukan ayahnya yang sudah tiada. Setiap malam sang anak selalu membayangkan wajah ayahnya hingga air matanya mengalir membasahi pipinya. Ia meminta kepada Sang Khaliq untuk mengembalikan sang ayah. Tapi itu tidak mungkin. Karena sang ayah sudah pergi untuk selama-lamanya. Apabila sang anak membayangkan peristiwa masa lalunya, ia selalu terkenang dengan kasih sayang ayahnya. Ia sangat sayang kepada ayahnya. Ia berharap bisa bertemu dengan ayahnya disurga, tempat yang kekal abadi yang penuh dengan kebahagiaan.                                              

0 komentar:

Posting Komentar